Metode Belajar Perkalian dengan Jari Tangan
Minggu, 19 Mei 2013
0
komentar
BANYAK orang tua merasa sulit mengajari anak-anak
mereka belajar matematika. Entah karena merasa tidak bisa atau sudah
keburu alergi dengan mata pelajaran yang satu ini, orang tua, terutama
ibu, lebih memilih anak-anaknya belajar matematika seutuhnya melalui
kursus atau les dan juga menekankan mengerjakan pekerjaan rumah lebih
banyak lagi. Padahal, ibu bisa mencoba melatih kemampuan matematika anak
melalui pengalaman kehidupan sehari-hari.Head of Student and Alumni
Affairs Sampoerna School of Education (SSE) Sulandjari Rajardjo
mengatakan kehidupan ibu sehari-hari tak lepas dari matematika,
contohnya ketika belanja atau bahkan ketika membuat suatu masakan dan
kue. Ibu bisa mencoba melatih daya matematika anaknya melalui kegiatan
sehari-hari ini. “Ya harus mulai dilatih terus-menerus,” ungkapnya.Salah
satu guru matematika dari SDK Penabur 6 kelapa Gading Tinneke juga
mengatakan matematika sudah cukup rumit, namun jangan ditambah rumit
dengan metode belajar yang membosankan. Oleh karena itu, di sekolah,
Tinneke juga memasukkan cerita kehidupan sehari-hari dalam mengajar
matematika. “Kita juga pake cerita yang lucu-lucu supaya anak-anak
itu tertarik. Misalnya saya cerita ‘anak-anak, tadi ada tetangga ibu
yang minta ini, minta segini, tapi ibu punyanya segini’. Jadi mereka ikut antusias pada apa yang terjadi.”
“Trus kita minta, tolong bantu ibu hitung ini ya, jadi mereka tertarik. Sesuai konteks. Ajak dulu mereka memberikan gelombang supaya mereka tertarik dan ngikut guru untuk masuk ke materi,” ungkapnya.
Baik Sulandjari maupun Tinneke menekankan pola asuh dan pola didik sebagai salah satu faktor penting untuk melatih kemampuan matematika seorang anak. Pasalnya, anak yang terbiasa dilatih, akan memiliki kemampuan yang makin baik pula. Di sekolah belajar, di rumah dilatih pula dengan cara yang sangat menarik, tentu anak-anak tak akan pernah merasakan lagi betapa menakutkannya matematika.
Berikut adalah salah satu metode belajar perkalian dengan menggunakan jari-jari tangan yang gampang, efektif, dan akurat. Teknik belajar ini mudah dipelajari dan sangat simple. Sebenarnya teknik penerapan belajar matematika menggunakan hitungan jari ada beberapa cara. Berikut diantaranya.
“Trus kita minta, tolong bantu ibu hitung ini ya, jadi mereka tertarik. Sesuai konteks. Ajak dulu mereka memberikan gelombang supaya mereka tertarik dan ngikut guru untuk masuk ke materi,” ungkapnya.
Baik Sulandjari maupun Tinneke menekankan pola asuh dan pola didik sebagai salah satu faktor penting untuk melatih kemampuan matematika seorang anak. Pasalnya, anak yang terbiasa dilatih, akan memiliki kemampuan yang makin baik pula. Di sekolah belajar, di rumah dilatih pula dengan cara yang sangat menarik, tentu anak-anak tak akan pernah merasakan lagi betapa menakutkannya matematika.
Berikut adalah salah satu metode belajar perkalian dengan menggunakan jari-jari tangan yang gampang, efektif, dan akurat. Teknik belajar ini mudah dipelajari dan sangat simple. Sebenarnya teknik penerapan belajar matematika menggunakan hitungan jari ada beberapa cara. Berikut diantaranya.
1. Perkalian 9 (1×9 s/d 10×9)
- Buka kedua tangan anda. Mulai dari jari kelingking tangan kiri adalah 1, hingga jari kelingking kanan adalah 10.
- Misalkan kita ingin menghitung 3×9. Lipat jari nomor 3 dari kiri (jari tengah tangan kiri).
- Jari no 3 yang kita lipat, berfungsi sebagai pemisah antara puluhan dan satuan.
- Dari jari tangan yang kita peragakan tersebut artinya di sebelah kiri jari yang dilipat ada 2 jari, yang mewakili angka 20.
- Sedangkan di sebelah kanan jari yang dilipat ada tujuh jari (termasuk jari-jari tangan kanan), mewakili angka 7.
- Berarti ada 2 puluhan dan 7 satuan, jika dijumlahkan sama dengan 27. Jadi 3×9 = 27.
- Cobalah dengan contoh lain misalnya 6×9 atau 9×9. Ingat dihitungnya dari jari kelingking tangan kiri ya.
2. Perkalian 5 (1×5 s/d 10×5)
- Buka kedua tangan anda, mulai dari jari kelingking kiri adalah 1 hingga jari kelingking kanan adalah 10.
- Buat irama atau lagu untuk anak. Katakan 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50. Prinsipnya adalah melompat bilangan 5.
- Sekarang minta anak dengan menunjuk jari kelingking kiri (jari no. 1) sambil berkata 5. Tunjuk jari no. 2 dengan berkata 10. Tunjuk jari no.3 dengan berkata 15 dan seterusnya sampai jari ke 10 dengan berkata 50.
- Bila sudah hafal dengan jari dan iramanya, coba test anak dengan menunjuk jari no. 6 misalnya, maka dia otomatis akan menjawab 30. Berarti 6×5=30.
3. Perkalian 6, 7, dan 8
- Gunakan semua jari anda, baik jari kaki maupun jari tangan.
- Jari kaki mewakili 1 sampai 5 kemudian tangan kiri mulai jempol kiri mewakili no. 6 sampai kelingking kiri mewakili 10. Demikian pula kaki kanan dan tangan kanan, mulai jempol kanan mewakili 6 sampai kelingking kanan mewakili 10.
- Misalnya kita ingin mendapatkan hasil dari perkalian 6×7, maka lipat jempol kiri untuk mewakili 6, dan lipat jempol dan telunjuk kanan untuk mewakili 7.
- Perhatikan jari yang dilipat. Setiap jari yang dilipat mewakili angka 10. Pada contoh yang kita gunakan ada 3 jari yang dilipat berarti 30.
- Selanjutnya hitung jari yang tidak dilipat. Jari di kiri ada 4, sedangkan jari di kanan ada 3. Kalikan kedua angka tersebut yaitu 4×3 = 12.
- Terakhir menjumlahkan angka 30 dengan angka 12, hasilnya: 30 + 12 = 42.
- Lakukan lagi latihan dengan contoh lain misalnya 7×8 atau 6×5 dan seterusnya.
Sumber: berita nuansa wordpress com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Metode Belajar Perkalian dengan Jari Tangan
Ditulis oleh Belajar Matematika
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://doyan-matematika.blogspot.com/2013/05/metode-belajar-perkalian-dengan-jari.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Belajar Matematika
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar